Pal Seratus – Suasana berbeda terasa di Pondok Pesantren At-Ta’dib pada Ahad (17/8/2025) pagi. Tepat pukul 08.30, lapangan pesantren menjadi saksi khidmatnya upacara sederhana dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Meski berlangsung singkat, momen itu penuh makna. Ust. Ahmad Rofiq, Pengasuh Pesantren menyampaikan pesan penting tentang arti kemerdekaan, bukan hanya dalam konteks bangsa, tetapi juga dalam kehidupan para santri sebagai generasi penerus yang harus beradab, berilmu, dan beramal. Sambutan itu sekaligus menjadi tanda dibukanya rangkaian perlombaan khas 17 Agustus di lingkungan pesantren.
Tak harus banyak peserta untuk menciptakan suasana seru. Enam orang santri yang menjadi peserta lomba tetap tampil penuh semangat dalam berbagai permainan sederhana, namun tetap kompetitif. Sorak-sorai tawa pecah di antara mereka, menandai bahwa kebersamaan lebih utama daripada kemenangan semata. Hingga menjelang pukul 11.00, lapangan pesantren dipenuhi keceriaan, memperlihatkan wajah-wajah santri yang berpeluh namun bahagia.
Selepas itu, santri diajak beristirahat sejenak untuk melaksanakan qoylulah, istirahat siang singkat yang merupakan sunnah Rasulullah saw. karena masih ada kegiatan lain ba'da Zhuhur nanti.
Dokumentasi video kegiatan
Usai makan siang, kegiatan berlanjut dengan cara yang berbeda. Para santri diajak ke luar pesantren untuk menyaksikan langsung perlombaan yang digelar masyarakat sekitar. Dengan penuh antusias, mereka tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga turut menyemarakkan acara bersama warga. Interaksi ini menjadi pengalaman berharga bagi para santri—menyadari bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya dinikmati sendiri secara eksklusif, melainkan dirayakan bersama seluruh lapisan masyarakat.
Menjelang sore, ba'da Ashar berjamaah di Masjid Al-Istiqomah Pal VIII, rombongan santri kembali ke pesantren. Wajah mereka tampak lelah, namun senyum tetap merekah. Hari itu bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga pelajaran hidup: tentang kebersamaan, rasa syukur, dan cinta tanah air yang ditanamkan melalui cara sederhana namun membekas.
Dokumentasi foto:












0 Komentar